Ruqyah Syar’iah Cara Penyembuhan Semua Penyakit Bagian 2
Sahabat SEKUTRA tentunya sudah membaca Ruqyah Syar’iah Bagian 1.
Bagi yang belum bisa klik di sini untuk membacanya. Kali ini kami akan melanjutkan
dengan pembahasan media yang bisa dipakai untuk ruqyah. Cara mengusap orang yang
sakit serta bacaan doa ruqyah yang diucapkan. Cara meletakkan tangan bagi yang
meruqyah mandiri. Cara mengusap orang yang sakit di sebagian badan dan seluruh
badan.
Tetap diingat, jika sahabat SEKUTRA ingin membantu meruqyah orang lain. Iman dan taqwanya selalu dijaga dan ditingkatkan, karena hal ini juga berpengaruh terhadap yang diruqyah dan meruqyah. Namun yang diutamakan setiap muslim mampu meruqyah dirinya sendiri sesui tuntuan agama kita.
8. Jika meniupkan ke dalam media yang berisi air atau lainnya,
tidak masalah. Untuk media yang paling baik ditiup adalah minyak zaitun.
Disebutkan dalam hadits Malik bin Rabi’ah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
كُلُوْا الزَيْتَ وَ ادَّهِنُوا بِهِ فَإنَهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَة
“Makanlah minyak zaitun , dan olesi tubuh dengannya. Sebab ia
berasal dari tumbuhan yang penuh berkah”.[2]
9. Mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan. Ini berdasarkan
hadits ‘Aisyah, ia berkata: “Rasulullah, tatkala dihadapkan pada seseorang yang
mengeluh kesakitan, Beliau mengusapnya dengan tangan kanan…”. [HR Muslim,
Syarah An Nawawi (14/180].
Imam An Nawawi berkata: “Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk
mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan dan mendoakannya. Banyak riwayat
yang shahih tentang itu yang telah aku himpun dalam kitab Al Adzkar”. Dan
menurut Syaikh Al ‘Utsaimin berkata, tindakan yang dilakukan sebagian orang
saat meruqyah dengan memegangi telapak tangan orang yang sakit atau anggota
tubuh tertentu untuk dibacakan kepadanya, (maka) tidak ada dasarnya sama
sekali.
10. Bagi orang yang meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di
tempat yang dikeluhkan seraya mengatakan بِسْمِ الله (Bismillah, 3 kali).
أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ
“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan
yang aku jumpai dan aku takuti”.[3]
Dalam riwayat lain disebutkan “Dalam setiap usapan”. Doa tersebut
diulangi sampai tujuh kali.
Atau membaca :
بِسْمِ الله أعُوذُ بِعزَِّةِ الله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ مِنْ
وَجْعِيْ هَذَا
“Aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaanNya dari
setiap kejelekan yang aku jumpai dari rasa sakitku ini”.[4]
Apabila rasa sakit terdapat di seluruh tubuh, caranya dengan meniup
dua telapak tangan dan mengusapkan ke wajah si sakit dengan keduanya.[5]
11. Bila penyakit terdapat di salah satu bagian tubuh, kepala, kaki
atau tangan misalnya, maka dibacakan pada tempat tersebut. Disebutkan dalam
hadits Muhammad bin Hathib Al Jumahi dari ibunya, Ummu Jamil binti Al Jalal, ia
berkata: Aku datang bersamamu dari Habasyah. Tatkala engkau telah sampai di
Madinah semalam atau dua malam, aku hendak memasak untukmu, tetapi kayu bakar
habis. Aku pun keluar untuk mencarinya. Kemudian bejana tersentuh tanganku dan
berguling menimpa lenganmu. Maka aku membawamu ke hadapan Nabi. Aku berkata:
“Kupertaruhkan engkau dengan ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, ini Muhammad bin
Hathib”. Beliau meludah di mulutmu dan mengusap kepalamu serta mendoakanmu.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih meludahi kedua tanganmu seraya
membaca doa:
أَذْهِبْ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ
إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
“Hilangkan penyakit ini wahai Penguasa manusia. Sembuhkanlah,
Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali penyembuhanMu, obat yang
tidak meninggalkan penyakit”[6].
Dia (Ummu Jamil) berkata: “Tidaklah aku berdiri bersamamu dari sisi
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kecuali tanganmu telah sembuh”.
12. Apabila penyakit berada di sekujur badan, atau lokasinya tidak
jelas, seperti gila, dada sempit atau keluhan pada mata, maka cara mengobatinya
dengan membacakan ruqyah di hadapan penderita. Dalam sebuah riwayat disebutkan
bahwa Nabi Shallallahu ‘laihi wa sallam meruqyah orang yang mengeluhkan rasa
sakit. Disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah, dari Ubay bin K’ab , ia berkata:
“Dia bergegas untuk membawanya dan mendudukkannya di hadapan Beliau Shallallahu
‘alaihi wa salla,m . Maka aku mendengar Beliau membentenginya (ta’widz) dengan surat
Al Fatihah”.[7]
Apakah ruqyah hanya berlaku untuk penyakit-penyakit yang disebutkan
dalam nash atau penyakit secara umum? Dalam hadits-hadits yang membicarakan
terapi ruqyah, penyakit yang disinggung adalah pengaruh mata yang jahat (‘ain),
penyebaran bisa racun (humah) dan penyakit namlah (humah). Berkaitan dengan
masalah ini, Imam An Nawawi berkata dalam Syarah Shahih Muslim: “Maksudnya,
ruqyah bukan berarti hanya dibolehkan pada tiga penyakit tersebut. Namun
maksudnya bahwa Beliau ditanya tentang tiga hal itu, dan Beliau membolehkannya.
Andai ditanya tentang yang lain, maka akan mengizinkannya pula. Sebab Beliau
sudah memberi isyarat buat selain mereka, dan Beliau pun pernah meruqyah untuk
selain tiga keluhan tadi”. (Shahih Muslim, 14/185, kitab As Salam, bab Istihbab
Ar Ruqyah Minal ‘Ain Wan Namlah).
Demikian sekilas cara ruqyah. Mudah-mudahan bermanfaat. (Red).
Maraji` :
1. Risalatun Fi Ahkami Ar Ruqa Wa At Tamaim Wa Shifatu Ar Ruqyah
Asy Syar’iyyah, karya Abu Mu’adz Muhammad bin Ibrahim. Dikoreksi Syaikh
Abdullah bin Abdur Rahman Jibrin.
2. Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, karya
Abdullah bin Muhammad As Sadhan, Pengantar Syaikh Abdullah Al Mani’, Dr
Abdullah Jibrin, Dr. Nashir Al ‘Aql dan Dr. Muhammad Al Khumayyis, Cet X, Rabi’ul
Akhir, Tahun 1426H.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06//Tahun IX/1426H/2005M.
Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton
Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1]. Dinukil dari Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy
Syar’iyyah, hlm. 41.
[2]. Hadits hasan, Shahihul Jami’ (2/4498).
[3]. HR Muslim, kitab As Salam (14/189).
[4]. Shahihul Jami’, no. 346.
[5]. Fathul Bari (21/323). Cara ini dikatakan oleh Az Zuhri
merupakan cara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam meniup.
[6]. Al Fathu Ar Rabbani (17/182) dan Mawaridu Azh Zham-an, no.
1415-1416.
[7]. Al Fathu Ar Rabbani (17/183).
[8]. Namlah adalah luka-luka yang menjalar di sisi badan dan
anggota tubuh lainnya
Sumber :
Read more
https://almanhaj.or.id/2693-tata-cara-ruqyah-yang-benar.html
VIDEO RUJUKAN YANG BISA ANDA SAKSIKAN SEBAGAI TAMBAHAN REFRENSI
Rujukan Video
VIDEO RUJUKAN YANG BISA ANDA SAKSIKAN SEBAGAI TAMBAHAN REFRENSI
AYAT-AYAT RUQYAH
CARA MELINDUNGI DIRI
DOA PENANGKAL SIHIR
Rujukan Video
https://www.youtube.com/watch?v=rZivlgBS_TU
https://www.youtube.com/watch?v=wKXA2Np8zfQ
https://www.youtube.com/watch?v=OE0rO0TMFHA
Belum ada Komentar untuk "Ruqyah Syar’iah Cara Penyembuhan Semua Penyakit Bagian 2"
Posting Komentar