Cara Ruqyah Syar’iyah Penyembuhan Penyakit Bagian 1
Ruqyah secara Bahasa artinya
Doa. “Kalau ada orang sakit jika kemudian diterapi dengan Al_Quran tapi
tidak sembuh tidak perlu berobat, karena Al-Quran pengobatan terbaik. Semua
penyakit medis bisa disembuhkan dengan Al-Quran. Adakah Riwayat yang menceritakan
sahabat Rosul yang mati karena sakit misalkan sakit jantung? Pasti tidak ada,
karena …. “, kita lihat video berikut ini!
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya meruqyah termasuk amalan yang utama. Meruqyah
termasuk kebiasaan para nabi dan orang-orang shalih. Para nabi dan orang
shalih senantiasa menangkis setan-setan dari anak Adam dengan apa yang
diperintahkan Allah dan RasulNya”. [1]
Ruqyah bukan pengobatan
alternatif. Justru seharusnya menjadi pilihan pertama pengobatan tatkala
seorang muslim tertimpa penyakit. Sebagai sarana penyembuhan, ruqyah tidak
boleh diremehkan keberadaannya.
Karena demikian pentingnya
penyembuhan dengan ruqyah ini, maka setiap kaum Muslimin semestinya mengetahui
tata cara yang benar, agar saat melakukan ruqyah tidak menyimpang dari kaidah
syar’i.
TATA CARA MERUQYAH ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:
- Keyakinan bahwa kesembuhan datang hanya dari Allah.
- Ruqyah harus dengan Al Qur’an, hadits atau dengan nama dan sifat Allah, dengan bahasa Arab atau bahasa yang dapat dipahami.
- Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah saat membaca dan berdoa.
- Membaca Surat Al Fatihah dan meniup anggota tubuh yang sakit. Demikian juga membaca Ayat Kursi, Surat Al Falaq, An Naas, Al Ikhlash, Al Kafirun. Dan seluruh Al Qur’an, pada dasarnya dapat digunakan untuk meruqyah. Akan tetapi ayat-ayat yang disebutkan dalil-dalilnya, tentu akan lebih berpengaruh.
- Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Qur’an dan doa yang sedang dibaca.
- Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang berupa ayat Al Qur’an maupun doa-doa dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Supaya penderita belajar dan merasa nyaman bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.
- Meniup pada
tubuh orang yang sakit di tengah-tengah pembacaan ruqyah. Membaca Surat Al Falaq
(1x), An Naas (1x), Al Ikhlash (1x), Ayat Kursi (1x), Surat Al Fatihah (7x) ditiupkan
ke tangan dan digosokkan pada bagian yang sakit.
Masalah ini, menurut Syaikh
Al Utsaimin mengandung kelonggaran. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa
keluar air ludah. ‘Aisyah pernah ditanya tentang tiupan Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam meruqyah. Ia menjawab: “Seperti tiupan orang yang makan
kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar)”. (HR Muslim, kitab As Salam,
14/182).
Atau tiupan tersebut disertai
keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Alaqah bin
Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila, ia mengatakan:
“Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan sore. Setiap
kali aku menyelesaikannya, aku kumpulkan air liurku dan aku ludahkan. Dia
seolah-olah lepas dari sebuah ikatan”. [HR Abu Dawud, 4/3901 dan Al Fathu Ar
Rabbani, 17/184].
Tunggu Bagian ke-2
pengalaman-pengalaman ruqyah
mengenal alam jin
Footnote
[1]. Dinukil dari Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy
Syar’iyyah, hlm. 41.
Sumber Rujukan :
https://almanhaj.or.id/2693-tata-cara-ruqyah-yang-benar.html
Sumber Video
Sumber Video
https://www.youtube.com/watch?v=fILnpmwToXw
Belum ada Komentar untuk "Cara Ruqyah Syar’iyah Penyembuhan Penyakit Bagian 1"
Posting Komentar